Menurut kantor berita Abna, bersamaan dengan malam keempat duka di Hosseinieh Imam Khomeini (RA), upacara malam kesyahidan Hadhrat Zahra (salamullah alaiha) diadakan malam ini (Senin malam) dengan dihadiri oleh Pemimpin Revolusi Islam dan ribuan pelayat Fatimi serta berbagai lapisan masyarakat.
Dalam upacara ini, Hujjatul Islam wal-Muslimin Masoud Aali, dalam pidatonya, menjelaskan peran "Ma'ruf" (kebaikan) dan "Munkar" (kemungkaran) sosial yang berpengaruh dalam masyarakat dan bahkan lebih jauh lagi di kubu Kebenaran, mengatakan: "Hadhrat Zahra (salamullah alaiha) dengan tindakan dan ucapannya telah menjaga 'Ma'ruf' terbesar kubu Kebenaran, yaitu Hadhrat Amirul Mukminin Ali (alaihis salam), dan dengan mencegah terjadinya 'Munkar' tertinggi, yaitu penyimpangan dari kubu Wilayat (Kepemimpinan), pada kenyataannya beliau menjadi 'Penjaga kubu Kebenaran'."
Selain itu, dalam upacara ini, Bapak Mahmoud Karimi membacakan marsiya (puisi duka) dan nouheh (ratapan) untuk menghormati Hadhrat Siddiqah (salamullah alaiha).
Your Comment